Menjadi Produktif, Lakukan Satu Tugas Berarti Setiap Hari
Career Coaching

Menjadi Produktif, Lakukan Satu Tugas Berarti Setiap Hari

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Cek pernyataan ini: bekerja delapan jam sehari tidak berbanding lurus dengan menyelesaikan pekerjaan di waktu sama. Namun, tentunya ada logikanya mengapa jam kerja 9-5 menjadi standar umum, bukan? Ternyata, konsep delapan jam kerja sehari itu merupakan peninggalanreformasi jam kerja dari 10-16 jam sehari menjadi satu konsep jam kerja yang lebih humanis dari abad 18 silam. Seratus tahun setelah konsep ini diperkenalkan, kita menjadikannya konsep standar dan belum berubah sampai hari ini.

Kini, pekerja secara umum disebutkan hanya produktif selama dua jam 53 menit setiap harinya. Tetapi, berapa banyak yang kita selesaikan bukanlah tentang waktu. Tiago Forte, seorang guru produktifitas, menyebutkan bahwa menyelesaikan satu tugas berarti setiap hari -sekecil apapun tugas itu- membuat Anda berada dalam golongan 10% orang yang paling produktif. Sekarang waktunya untuk mengeser konsep lama dengan yang baru, tapi bagaimana caranya menyelesaikan satu tugas dengan baik?

Peduli dengan pekerjaan Anda

Survey yang dilakukan oleh Harvard Business Review pada 2.000 responden menyebutkan bahwa orang yang menemukan arti dalam pekerjaannya adalah pekerja yang lebih baik dari yang lainnya. Mereka bisa menemukan kepuasaan dalam bekerja dimana hal ini sangat berkorelasi dengan meningkatnya produktifitas.

Tentu saja adalah mudah untuk terperangkap dalam kejenuhan dan kelelahan rutinitas namun Anda boleh mengingat bahwa satu aksi kecil yang mengarah pada objektif lebih besar akan mempermudah kita menghubungkan setiap kemajuan kecil menjadi aspirasi yang lebih berarti.

Gunakan teknik Podomoro

Teknik Podomoro dikembangkan di akhir tahun 80-an oleh seorang mahasiswa, Francesco Cirillo, ketika Cirillo berjuang untuk fokus menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia merasa kewalahan dengan tugas-tugasnya saat itu, kemudian dia berkomitmen untuk benar-benar fokus belajar selama 10 menit dengan menggunakan tomat (podomoro adalah tomat dalam bahasa Italia) sebagai penghitung waktu. Itulah saat dimana teknik Podomoro lahir.

Baca juga 3 Alasan Mengapa Pilihan Karir Itu Sangat Penting

Dasar pikiran dari teknik ini mudah: bagi waktu kerja Anda dalam satu hari menggunakan periode 25 menit, terpisahkan oleh 5 menit istirahat, dengan istirahat lebih panjang setiap 4 podomoro. Cara ini bekerja baik di dua level: memberi Anda 25 menit untuk fokus pada satu tugas, dimana dalam 25 menit akan lebih sedikit waktu terbuang percuma. Sebagai tambahan, beristirahat secara teratur dengan waktu terbatas akan menghindari kejenuhan dan kelelahan, perasaan lelah yang muncul ketika Anda terlalu lama berada di depan layar komputer. Apakah Anda pernah merasakan kelelahan semacam itu?

Jika Anda ‘On’ bekerjalah, jika tidak maka menjauhlah dari komputer

Data yang didapat dari aplikasi DeskTime menyebutkan hal serupa dengan teknik Podomoro, bahwa waktu paling produktif dari 10% penggunanya adalah 52 menit, diikuti dengan istirahat 17 menit. Namun, kesimpulan nyata dari studi ini adalah apa yang disebut dengan teori dedikasi 100% dikombinasikan dengan kekuatan istirahat yang efektif.

Teori dedikasi 100% itu mudah: selama 52 menit Anda harus benar-benar fokus. Selesaikan pekerjaan sebaik mungkin, seperti pelari yang bertarung di arena 100m, berikan yang terbaik yang Anda bisa saat itu. Kemudian, saat Anda mencapai garis finish di menit 52 - waktunya beristirahat selama 17 menit. Waktu beristirahat bukan berarti Anda melakukan pekerjaan ringan seperti menjawab email atau tugas ringan lainnya, tetapi memutuskan keterhubungan menyeluruh dari pekerjaan dan memberikan waktu sepenuhnya untuk recharge energi Anda.

Seringkali beristirahat dianggap membuag waktu, namun justru kebalikannya. Duduk selama 8 jam secara terus menerus di depan komputer tidak hanya akan merusaka tubuh namun juga mengurangsi produktifitas dan menyakiti rentang waktu perhatian Anda. Jadi, carilah udara segar, ngobrol dengan rekan kerja, atau makan sesuatu. Saat Anda kembali, Anda akan semakin tajam dan siap melakukan sprint selanjutnya.

Rangkul jam tayang utama Anda (prime time)

Tidak semua orang bangun setiap jam 04.30 dini hari dan siap menyongsong hari sejak pagi. Anda yang paling tahu kapan ‘peak hours’ Anda yang merupakan waktu paling efektif menjadi produktif. Mungkin Anda akan melalui trial dan error untuk menemukan ritme alami Anda. Namun, belajar dari pengalaman akan membuat Anda mengetahui kapan waktu bekerja produktif Anda. Jika Anda bisa mempertahankan fokus selama 60-90 menit maka Anda bisa mengidentifikasi waktu paling produktif Anda dalam satu hari.

Istilah “Bekerja cerdas, bukan bekerja lebih keras” pertama kali dikenal pada tahun 30-an, namun istilah itu menjadi sangat aplikatif di masa kini. Dengan banyaknya orang bekerja dari rumah hari ini, sekarang waktunya untuk merangkul filosofi yang berfokus pada pencapaian Anda setiap hari, bukan selama apa Anda berada di belakang meja setiap harinya.

Buat strategi masa depan karier Anda dengan bantuan Career Coach kami.

Related Posts